Surat An-Nasr dan Terjemahan (artinya)

Surat An-Nasr dan Terjemahan (artinya)

Surat An-Nasr merupakan surat Madaniyah yang terdiri atas tiga ayat. Surat ini merupakan surat ke 110 dalam Al-Quran. Nama surat ini diambil dari ayat satu yang artinya "pertolongan". Berikut ini surat An-Nasr beserta terjemahan atau artinya dalam bahasa Indonesia.

إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ ١  وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِي دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجٗا ٢ فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا ٣ 

Terjemahan Surat An-Nasr


1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

2. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong

3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat


Translation Surah An-Nasr


1. When there comes the help of Allah and the victory,

2. And you see men entering the religion of Allah in companies,

3. Then celebrate the praise of your Lord, and ask His forgiveness; surely He is oft-returning (to mercy).

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayat-ayat Al-Quran tentang Berpakaian dan Kewajiban Menutup Aurat

Gambar
Berpakaian dan menutup aurat adalah bagian terpenting dari manusia, bayangkan saja jika manusia tidak berpakaian. Binatang saja ada sebagian saat ini dilatih untuk menggunakan pakaian, sedangkan manusia yang peradabannya sudah maju namun ada yang ingin telanjang, maka itu sama saja dengan kemunduran peradaban, kembali ke zaman batu dimana manusia ada sebagian yang belum menemukan pakaian. Berpakaian dan menutup aurat merupakan kewajiban bagi manusai agar manusia terhindar dari hal-hal yang buruk terhadap mereka. Pakaian selain berfungsi sebagai penutup badan, juga sebagai perhiasan bagi manusia. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang berpakaian dan kewajiban menutup aurat, yaitu sebagai berikut. Ayat-ayat Al-Quran tentang Berpakaian dan Kewajiban Menutup Aurat Surah al-Ahzab Ayat 59 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَف
Baca selengkapnya

Menuntut Ilmu dan Hikmahnya dalam Islam

Gambar
Setiap orang pasti ingin memiliki kapasitas pengetahuan yang baik dalam dirinya. Namun terkadang tidak diiringi dengan tekad dan kemauan yang keras untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui jalur pendidikan. Padahal menuntut Ilmu merupakan salah satu kewajiban yang disyariatkan Allah. Lalu bagaimana menuntut ilmu dalam pandangan islam? Apa sajakah hikmah dibalik menuntut ilmu itu? Berikut ulasannya. 1. Menuntut Ilmu dalam Keseharian Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan di dunia. Ilmu pengetahuan merupakan kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Selain itu, segala sesuatu yang akan dikerjakan harus menggunakan ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu pengetahuan seseorang tidak dapat melakukan sesuatu. Rasulullah saw. telah menjelaskan bahwa setiap muslim wajib menuntut ilmu pengetahuan. Kewajiban tersebut berlaku sejak seseorang masih dalam kandungan hingga masuk ke liang lahat. Ketika seorang bayi masih berada dalam kandungan tentu saja ia tidak dapat menuntut ilmu sendiri
Baca selengkapnya

Meneladani Rasulullah dalam Etos Kerja (Bekerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti)

Gambar
Dalam segala amal baik kita dapat meneladani dan mencontoh pribadi Nabi Muhammad saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah al-Ahzab ayat 21 berikut ini. لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi- mu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (QS. al-Ahzab: 21) Dalam perilaku bekerja keras, tekun, ulet, dan teliti kita juga dapat me- neladaninya dalam diri Nabi Muhammad saw. Perilaku kerja keras, giat, tekun, ulet, dan teliti telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. sejak beliau masih kecil. Kamu tentu masih ingat tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw. bukan? A. Meneladani Rasulullah dalam Bekerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti Sejak berusia enam tahun Rasulullah saw. sudah bekerja untuk menggembalakan kambing. Beliau melakukan
Baca selengkapnya