Meneladani Rasulullah dalam Etos Kerja (Bekerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti)
Dalam segala amal baik kita dapat meneladani dan mencontoh pribadi Nabi Muhammad saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah al-Ahzab ayat 21 berikut ini.
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا
Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi- mu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (QS. al-Ahzab: 21)
Dalam perilaku bekerja keras, tekun, ulet, dan teliti kita juga dapat me- neladaninya dalam diri Nabi Muhammad saw.
Perilaku kerja keras, giat, tekun, ulet, dan teliti telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. sejak beliau masih kecil. Kamu tentu masih ingat tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw. bukan?
A. Meneladani Rasulullah dalam Bekerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti
Sejak berusia enam tahun Rasulullah saw. sudah bekerja untuk menggembalakan kambing. Beliau melakukan hal itu dengan penuh tanggung jawab. Nabi Muhammad saw. bukanlah seorang yang suka bermalas-malasan atau hanya bermain-main saja sewaktu kecil.
Perilaku kerja keras ini juga diteladankan oleh Nabi Muhammad saw. ketika berdagang. Beliau menempuh perjalanan yang cukup jauh hanya untuk berlatih berdagang bersama pamannya. Menempuh perjalanan dagang di masa itu adalah sebuah pekerjaan yang cukup berat. Di samping bertanggung jawab atas perdagangan, sepanjang perjalanan harus dilalui dengan mengeluarkan banyak tenaga. Iklim gurun pasir dan perjalanan darat dengan onta merupakan tugas berat yang melelahkan. Tetapi, Nabi Muhammad saw. tak pernah mengeluh atas pekerjaan tersebut.
Dalam setiap pekerjaan Nabi Muhammad saw. juga dikenal tekun, ulet, dan teliti. Perilaku ini tampak pada usahanya yang tak pernah kenal lelah dan ketelitiannya dalam menjaga barang dagangan. Sikap-sikap itulah yang membuat semua orang menghormati beliau. Hadijah, sebagai seorang majikan, pun sangat terpesona oleh sikap tersebut.
Perilaku tersebut juga terus diteladankan oleh Nabi Muhammad saw. sepanjang perjalanan hidupnya ketika berdakwah. Untuk menyebarkan Islam Nabi Muhammad saw. rela bekerja keras, menghadapi berbagai hambatan, dan tetap ulet meskipun orang-orang yang mau menerima Islam di awal dakwahnya sangat sedikit. Bahkan, pada 13 tahun pertama dakwahnya, orang yang mau memeluk Islam hanya sedikit. Tetapi, Nabi Muhammad saw. tidak putus asa. Beliau tetap dengan ulet berdakwah. Hasilnya, saat ini Islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bayangkan jika saat itu Nabi Muhammad saw. tidak seulet itu, tidak setekun itu berdakwah, bisa jadi saat ini Islam belum menyebar ke Indonesia. Tetapi, alhamdulillah Nabi Muhammad saw. adalah seorang yang memiliki sikap kerja keras dan ulet.
B. Melatih Sikap Kerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti
Setelah memahami sikap-sikap terpuji di atas, seorang muslim hendaknya mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan sikap ini akan membawa kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
1. Melatih Sikap Kerja Keras
Sikap kerja keras dapat dilatih dalam melakukan aktivitas di sekolah. Seorang siswa yang suka bekerja keras akan selalu belajar dengan giat. Ia tidak akan berhenti mempelajari sesuatu sebelum benar-benar menguasainya.
Sikap suka bekerja keras juga dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan mengerjakan sendiri pekerjaan-pekerjaan di rumah seperti membersihkan kamar, mencuci baju, dan sebagainya.
Ketika kamu telah terbiasa bekerja keras di waktu kecil, kelak perilaku kerja keras akan menjadi kebiasaan yang dengan mudah kamu lakukan.
2. Melatih Sikap Tekun
Untuk melatih ketekunan, kamu dapat melakukannya melalui ibadah secara rutin maupun dengan belajar secara teratur. Berusahalah untuk secara konsisten mengerjakan hal-hal tersebut meskipun belum menunjukkan hasil atau orang lain tidak lagi mengerjakannya.
3. Melatih Sikap Ulet
Untuk melatih keuletan, kamu dapat berlatih mengerjakan hal-hal yang di dalamnya terdapat kesulitan yang biasanya menghentikanmu. Sebagai contoh, dalam pelajaran tertentu misalnya bahasa Inggris kamu merasa banyak mengalami kesulitan sehingga kamu justru menjadi enggan mempelajarinya. Mulai saat ini, pelajarilah dengan ulet. Temukan kesulitan-kesulitan tersebut dan atasilah satu persatu. Kamu dapat meminta bantuan guru, teman, atau kakak untuk memecahkan masalah dan kesulitan belajar tersebut. Jika kamu terus belajar dengan ulet, satu persatu kesulitan tersebut akan teratasi dan dengan sendirinya kamu menjadi lebih mahir berbahasa Inggris.
4. Melatih Sikap Teliti
Perilaku teliti dapat kamu latih dan kamu biasakan sejak dini. Cara melatih ketelitian adalah dengan mempraktikkannya dalam semua hal yang kamu pelajari. Mulailah dengan hal-hal kecil. Misalnya dengan mengerjakan soal latihan, dengan mengecek perlengkapan sekolah sebelum berangkat, dan sebagainya.
Keempat sikap di atas merupakan satu kesatuan. Apabila keempat sikap tersebut diterapkan, maka apa yang menjadi target seseorang akan lebih mudah tercapai. Ia tidak akan berhenti berusaha, tidak putus asa ketika menghadapi hambatan dan kesulitan, terus-menerus berusaha, tidak melakukan kesalahan dan kecerobohan dalam bekerja. Dengan sendirinya, ia akan lebih mudah mencapai kemajuan.
Komentar
Posting Komentar