Sejarah Masuknya Islam dan Perkembangan Islam di Indonesia
Islam di Indonesia mempunyai peranan penting dalam pembangunan bangsa. Sejak dahulu kala, sejak pertama kali masuk, Islam sudah melebur dengan masyarakat Nusantara. Islam datang dengan damai di bumi Nusantara dan menjadi salah satu agama terbesar, bahkan pemeluk Islam terbanyak ada di Indonesia. Pembahasan kali ini tentang, masuknya islam di Indonesia, Kerajaan- Kerajaan Islam Di Indonesia, Peranan Umat Islam Dalam kehidupan Bangsa Indonesia, dan Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia.
Masuknya Islam di Indonesia
Sejak abad ke 7 masehi agama islam mulai masuk ke Indonesia yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat dan Pedagang dari Arab, bersamaan dengan masuknya islam di tiongkok dan sekitar pada abad ke 15 M. akhirnya berdiri kerajaan islam pertama di Demak . selain berdagang mereka tertuntut untuk menyebarkan agama islam kepada seluruh umat manusia karena menyebarkan islam bukanlah hanya tugas seorang kyai atau para ulama,dan hal itulah yang menjadikan islam tersebar luas di Nusantara. Sebagaiman firman Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 110 yang artinya :
"Kalian adalah umat yang baik di antara manusia , guna mengajak yang baik dan mencegah yang mungkar."
Pada tahun 1275 M. atau pada abad ke 13 M. sebagian besar para raja telah memeluk agamaislam, Imam Taqiyuddin dari Isfahan dan Amir Said dari Syiraj yang paling banyak berjasa atas penyebaran agama islam di nusantra bersama dengan Raja Pasai. Kemudian penyebaran islam oleh penduduk pribumi yang mempelajari dan mendalami islam dan turut serta dalam penyebaran agama islam.
Kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia
Setelah islam tersebar luas dibumi Indonesia dan banyaknya para raja yang memeluk agama islam akhirnya berdirilah kerajaan- kerajaan islam di nusantara yaitu:
a. Kerajaan Islam Samudra Pasai
Kerajaan samudra pasai yang terletak di Sumatra merupakan kerajaan islam pertama di Indonesia yang berdiri pada pertengahan abad ke- 13 M. Adapun raja pertama kerjaan samudra pasai yaitu Marah Silu yang kemudian diberi gelar Malikus sholeh oleh Syeikh ismail dari Makah. Namun akhirnya Kerajaan Samudra Pasai berhasil diduduki oleh portugis pada tahun 1521 M. dan berhasil direbut kembali pada tahun 1542 M. yang akhirnya beerubah menjadi kerajaan aceh dan yang menjadi raja pertama kerajaan aceh yaitu Sultan Ali Mugayat Syah.
b. Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan aceh Darussalam didirikan pada tahun 1542 M atau abad ke- 15 M. puncak kejayaan kerajaan Aceh Darussalam yaitu pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yang memimpin kerajaan aceh selama 30 tahun dari tahun 1608-1673 M. dan saat itu Malaka dan samudra pasai dijadikan sebagai pusat perniagaan dan pusat penyiaran islam, diantara mubaligh yang paling terkenal pada saat itu yaitu Syeikh Nurudin Ar Raniri. Yang sampai sekarng namannya diabadikan sebagai nama suatu perguruan tinggi islam aceh yaitu IAIN Ar Raniri.
c. Kerajaan Demak
Kerajaan demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 M. dan pendukung terbesar berdirinya kerajaan demak adalah para mubaligh yang disebut wali songo, dan akhirnya didirikan masjid agung demak sebagai tempat perkumpulan para ulama atau pusat penyaran islam di pulau jawa, dan adapun tempat yang dijadikan para ulama temapt bermuasyawarah adalah serambi masjid agung demak.
Adapun para ulama yang menyebarkan islam ditanah jawa yang akhirnya disebut wali songo (sembial wali) yaitu:
Maulana Malik Ibrahim (Maulana Maghribi), beliau berasal dari turki, seorang ulama dan ahli dibidang tata negara, beliau wafat di Gersik pada tahun 1419 M. Raden Rahmat (Sunan Ampel), beliau adalah ulama yang sangat dihormati oleh raja majapahit dari itulah beliau diberikan kebebasan untuk menyebarkan agama islam di pulau jawa. Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), putra Raden Rahmat, wayang merupakan media yang beliau gunakan dalam berdakwah. Raden Paku (Sunan Giri), beliau mendirikan pesantren- pesantren untuk golongan rakyat lemah, beliau ahli dalam pemerintahan dan kesenian yang menciptakan tembang Pucung dan Asmarada. Syarif Hidaytullah (Sunan Gunung Jati),beliau yang mengukuhkan islam sebagai dasar ketatanegaan kerajaan Cirbon. Ja’far Shodiq (Sunan Kudus), beliau merupakan ulama yang tegas serta istiqomah, beliau juga masih keturunan sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib.
Raden Prawata (Sunan Muria), Beliau adalah putra dari Sunan Kalijaga, beliau berdakwah melalui seni Budaya,beliau wafat di Muria. Raden Syarifudin (Sunan Drajat), beliau adalah putra sunan Ampel yang dakwahnya banyak didaerah gersik. Dalam berdakawah ia menciptakan gendir Pangkur.
Raden Mas Syahid (Sunan Kali Jaga), belaiu berdakwah melalui seni budaya masyarakat setempat yaitu wayang yang isi ceritanya sesuai dengan islam.
d. Kerajaan Pajang
Sultan pertama Kerajaan Pajang bernama Jaka Tingkir yang kemudian bergelar Sultan Adiwijaya. Kerajaan pajang adalah kelanjutan dari kerajaan islam di demak. Setelah meninggalnya sultan Adiwijaya kerajaan pajang dipindahkan ke Mataram dan juga akhirnya wilayah pajang dikuasai Mataram.
e. Kerajaan Islam Mataram
Kerajaan islam mataram diperintah oleh senopati sampai tahun 1600 M.setelah ia meninggal digantikan oleh putranya yang bernama Seda Ing Krapyak yang memerintah sampai tahun 1613 M. dan akhirnya dgantikan oleh putranya yang bernama Sultan Agung sampai tahun 1646 M. kerajaan mataram akhirnya terpecah menjadi 4 kerajaan kecil yaitu, kesultanan Yokyakarta, Pakualam, kesunanan Surakarta, dan Mangkunegaran.
f. Kerjaan islam Cirebon
Kerajaan islam Cirebon merupakan kerajaan islam peertama di jawa barat yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati dan akhirnya digantikan oleh putranya yang bernama Hasanudin, nama sunan Gunung Jati sampai sekarang diabadikan sebagai nama perguruan tinggi islam yaitu IAIN Sunan Gunung Jati.
g. Kerajaan islam banten
Pada awalnya banten merupakan daerah kekuasaan kerajaan Pajajaran, setelah Pajajaran mengadakan hubungan dengan Portugis untuk membendung meluasnya kekuasaan Demak pada tahun 1526 M. sultan Trenggono mengutus Faletehan untuk merebut Banten dan akhirnya berhasil dengan gemilang, dan akhirnya kekuasaannya diserahkan kepada anaknya yang bernama Sultan Hasanudin.
Peranan Umat Islam Dalam kehidupan Bangsa Indonesia
Peran umat islam terhadap kehidupan bangsa Indonesia melalui beberapa tahapan atau fase yakni :
a. Pada masa penjajahan
Peran penting umat islam di Indonesia selain menuntun masyakat kepada agama yang benar juga berperan dalam mempertahankan dan membangun Negara Republik Indonesia, seperti halnya saat Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaannya dari tangan penjajah pada tanggal 17 Agustus 1945 M. musuh- musuh Indonesia mash berkeinginan untuk menggalkan arti dari proklamasi.
Pada saat itu Rais Akbar NU, KH. Hasyim Asy”ari menyerukan resolusi jihad, dengan hal itu semangat umat islam dalam membela kemerdekaan berkobar di seluruh Indonesia.
b. Pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan
Perjuangan umat islam bukanlah hanya sebatas merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah, namun diantara peran penting umat islam lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu :
Pada tahun 1960 para aktivis Islam yang tergabung dalam organisasi masa dan partai berusaha mencegah gagasan Nasakom. Mengusulkan pembubaran PKI pada tahun 1965 untuk menyelamatkan Pancasila dan kesatuan bangsa. Memplopori pembentukan “front Pancasila” Mendirikan organisasi social dan lembaga- lembaga pendidikan antara lain:
Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI didirikan pada tanggal 26 Juli 1975, guna memberikan suatu pertimbangan mengenai kehidupan beragama kepada pemerintah. Nahdhotul Ulama (NU). Nahdhotul Ulama bergerak dibidang pendidikan dan dakwah terutama dalam pembinaan pesantren- pesantren di indonesia.
Muhammadiyah
Muhammadyah bergerak dibidang pendidikan dan kemasyarakatan, mendirikan sekolah-sekolah umum, sekolah- sekolah agama dan mendirikan panti asuhan serta rumah sakit.
Organisasi Mahasiswa dan Pelajar Islam
Organisasi Mahasiswa islam di Indonesia antara lain: Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Adapun Organisasi Pelajar Islam Indonesia antara lain: Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU).
c. Peran Pada Masa Pembangunan
Sumbangan atau peran umat islam selain bentuk fisik dan mempertahnkan kemerdekaan, umat islam juga melakukan pembangunan, baik pribadi, organisasi islam maupun lembaga- lembaga pendidikan islam.
Hal itu dilakukan untuk membantu mewujudkan tujuan nasional yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bentuk pengembangaqn pendidikan termasuk pesantren, madrasah dan lembaga pendidikan islam lainnya.
Pesantren merupakan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam menanamkan nilai karakter watak dan karakter bangsa Indonesia, seluruh lembaga pendidikan islam tecakup pendidikan pesantren, oleh karena itu, pesantren juga dapat disebut sebagi perguruan Agama islam.
Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Kehadiran para pedagang Gujarat dan Arab di Indonesia memberikan banyak manfaat bagi kita terhadap nilai social yang dimiliki oleh para pedagang tersebut seperti keramahan, prilaku dagang yang baik serta kesan yang positif bagi rakyat pribumi, dengan begitulah islam dengan mudah diterima oleh masyarakat indonesia pada saat itu. Diantara manfaat yang dapat kita ambil dari hal tersebut:
Memberikan nuansa baru dari pengembangan pemahaman tentang kepercayaan yang sudah ada di Nusantara ini. Karya para ulama merupakan hal yang paling berharga untuk sumber pengatahuan. Meneladani kesuksesannya dalam berkarya yang tanpa mengenal lelah. Memperkaya bentuk arsitektur bangunan. Mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai sopan santun, ramah, bijaksan dan konsisten dalam kehidupan sehari- hari. Pemanfaatan peninggalan sejarah , seperti masjid, makam dan lain- lain. Mempertinggi nilai nasionalisme terhadap bangsa dan negara. Mengajarkan sikap persatuan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi martabat bangsa dan Negara.
Komentar
Posting Komentar