Keutamaan Bulan Suci Ramadhan dalam Al-Quran

Keutamaan Bulan Suci Ramadhan dalam Al-Quran

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du:

Sesungguhnya Allah yang Maha Pencipta semua makhluk Yang Maha Tinggi telah melebihkan sebagian makhluk atas yang lainnya, dan memuliakan golongan tertentu yang dikehendakinya. Dia telah menciptakan manusia dan memuliakan para nabi dari golongan manusia, Dia telah menciptakan berbagai tempat dan memuliakan mesjid sebagai tempat yang terpilih, dan menciptakan bulan-bulan dan memuliakan Ramadhan dari bulan-bulan tersebut. Allah Ta'ala berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka, maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). (QS. Al-Qoshsosh: 68)

Bulan ini telah dikhususkan oleh Allah dengan beberapa kelebihan, kelebihan yang paling agung dan tinggi adalah Allah menurunkan padanya Al-Qur'an yang agung sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan bagi petunjuk tersebut. Firman Allah Ta'ala:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (QS. Al-Baqarah: 185)

Sebagaian Ahlul berkata: Allah Ta'ala menggandengkan ayat tersebut dengan (fa) as-sababiyah, fa' yang berfungsi sebagai sebab yang bermakna sebab, untuk menjelaskan bahwa sebab dipilihnya Ramadhan sebagai bulan puasa adalah karena Al-Qur'an diturunkan padanya. Firman Allah Ta'ala:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (QS. Al-Qodar: 1)

Dan telah diketahui bahwa lailatul qodri itu terjadi pada bulan Ramadhan, maka seharusnya bagi seorang mslim untk memperbanyak membaca AlQur'an pada bulan yang penuh berkah ini

Dari Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau tanpak paling dermawan pada bulan Ramadhan pada saat Jibril menemui beliau, Jibril menemui beliau pada setiap malam pada bulan Ramadhan lalu dia mengajarkan kepadanya Al-Qur'an. Dan Sungguh Rasulullah saw lebih dermawan dengan kebaikan/ pemberian dari angin yang berhembus". (HR. Bukahri: 6)

Di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah pintu-pintu suga dibukakan padanya dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Dari Abi Hurairah ra bahwa nabi saw bersabda: "Pada malam permulaan bulan Ramadhan dibelenggulah setan-setan  dan jin-jin yang nakal, ditutup rapatrapat pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang dibuka serta dibuka pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang ditutup, dan penyeru datang menyeru: Wahai orang yang menghendaki kebaikan datanglah kemari dan wahai orang yang menghendaki keburukan berhentilah, dan Allah membebaskan orang dari api neraka dan itu terjadi pada setiap malam bulan Ramadhan. (HR. Turmudzi: 682)

Dan di antara keutamaannya adalah pada bulan Ramadhan terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surat QS. Al-Qodar ayat 1-3 yang terjemahannya:
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. 2.  Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3.  Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada saat lailatul qodri karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Bukhari: 1901 HR. Muslim: 759)

Maksud dari keutamaan ini adalah bahwa  amal shaleh dilipat gandakan pada malam hari ini sehingga mencapai lebih baik dari seribu bulan

Di antara kelebihan bulan ini adalah do'a-do'a dikabulkan. Dari Abi Sa'id Al-Khudri ra bahwa Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah membebaskan hambanya dari api neraka pada setiap malam bulan Ramadhan dan bagi setiap muslim pada setiap hari dan malam memiliki do'a yang diterima jika dia berdo'a". (Kasfl astar: 962 dan dishahihkan oleh Al-Bani di dalam kitab shahih attargib wat tarhib)

Dan di antara keutamaan lain bulan Ramadhan adalah bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi di sisi Allah. Dari Abu Hurairah ra  bahwa Nabi saw bersabda: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepulh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: Kecuali puasa maka dia adalah untukku dan Akulah yang akan memberikan balasan baginya, sebab dia meninggalkan syahwat dan makanannya kareana Aku, bagi orang yang berpuasa itu dua kebahagiaan; kebahagiaan pada saat dia berbuka puasa, kebahagiaan pada saat dia bertemu dengan  TuhanNya dan sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah dari bau kasturi". (HR. Bukhari: 1904 dan Mslim: 1151)

Di antara keutamaannya adalah bahwa umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas  ra bahwa sesungguhnya Nabi saw bersabda kepada seorang wanita dari kalangan Anshar yang bernama Ummu Sinan: Apakah yang menyebabkan kamu tidak berhaji bersama kita, wanita itu menjawab: Aku tidak bisa ikut menunaikan haji karena adanya kebun yang dimiliki oleh Abi fulan, yaitu suaminya. Di mana suamiku berhaji bersama salah seorang putranya dengan biaya dari kebun tersebut, sementara yang lain diurus oleh anak kami. Maka Rasulullah saw bersabda:  "Sesungguhnya berumrah pada bulan Ramadhan sama dengan haji atau berhaji bersamaku". (HR. Bukhari: 1782 Muslim: 1256)

Di antara kelebihan bulan Ramadhan adalah dosa-dosa dan kesalahan dihapuskan. Diriwayatkan dari  Malik bin Al-Hasan bin Malik bin Al-Huwarits dari bapaknya dari kakeknya berkata: Rasulullah saw menaiki mimbar pada saat menapaki satu tangga beliau berkata: Aamiin, kemudian bersabda: "Aku telah didatangi oleh Jibril dan berkata kepadaku: Wahai Muhammad!, barangsiapa yang telah mendapatkan Ramadhan namun dia tidak diampuni maka Allah menjauhkan dirinya dari rahmatNya, maka aku menjawab: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Barangsiapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup bersamanya, namun dia masuk neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, maka aku mengatakan: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Dan barangsiapa yang mendengar namaku disebut di sisinya namun dia tidak mengucapkan shalawat atasku maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, katakanlah: aamiin, maka akupun mengatakan" aamiin.  (HR. Ibnu Hibban: 409)

Dari Abi Hurairah  ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada saat lailatul qodri karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Dari Abi Hurairah  ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari: 2009)

Dan makna "imanan wah tisaban" pada hadits yang telah lalu adalah meyakini kewajiban berpuasa dan mengharap pahalanya, jiwanya tenang dengan berpuasa, tidak benci menjalankan kewajiban berpuasa dan tidak merasa berat untuk beribadah padanya, sebagian orang berpuasa dan menjalankan ibadah di malam bulan Ramadhan karena dia melihat orang lain mengerjakan hal yang sama, maka hal ini adalah salah maka tidak akan didapatkan pahala yang besar ini kecuali dengan rasa ikhlas dan mengharap pahala dan balasan dari Allah.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad dan kepada seluruh keluarga dan shahabatya.

Sumber:

Penulis: Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi
Terjemah : Muzaffar Sahidu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menuntut Ilmu dan Hikmahnya dalam Islam

Ayat-ayat Al-Quran tentang Berpakaian dan Kewajiban Menutup Aurat

Meneladani Rasulullah dalam Etos Kerja (Bekerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti)